Posted by: tonyteaching | June 5, 2022

Protected: Cara Copy SOAL QUIZ di MyITS Classroom

This content is password protected. To view it please enter your password below:

Posted by: tonyteaching | June 16, 2020

Beda Skripsi, Tesis, & Disertasi?

undefinedTulisan ini dibuat dan dipublikasikan dilatarbelakangi banyaknya diskusi, debat, hingga anekdot tentang kriteria dan tingkat kompleksitas sebuah karya Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Ada program studi atau universitas yang menetapkan standar yang terlalu rendah bahkan diserahkan ke masing-masing dosen pembimbing/promotor, namun ada juga program studi/universitas yang menetapkan standar yang terlalu komplek atau di atas dari standar minimal menurut peraturan perundangan di Indonesia.

Penjelasan Perbedaan Sripsi, Tesis, dan Disertasi ini berdasarkan pada referensi hukum yang jelas, kuat, dan berlaku di Indonesia (bukan sekedar berdasarkan persepsi individu) yakni:

  1. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
  2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

Referensi hukum ini dibutuhkan sebagai landasan kuat bagi sebuah Program Studi di Indonesia dalam merumuskan standar kriteria Skripsi, Tesis, dan Disertasi sekaligus referensi yuridis bagi siapa saja yang melakukan justifikasi ataupun diskualifikasi penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa S1, S2, ataupun S3 di Indonesia.

Berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 telah diatur bahwa Kualifikasi Lulusan S1 (KKNI Level 6), Lulusan S2 (KKNI Level 8), dan Lulusan S3 (KKNI Level 9) adalah sebagai berikut:

S1 (Sarjana)S2 (Magister)S3 (Doktor)
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
 1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner

3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner.

3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 telah diatur bahwa Ketrampilan Umum yang harus dimiliki oleh semua lulusan Program Sarjana, Magister, dan Doktor (Akademik bukan Terapan) adalah sebagai berikut:

S1 (Sarjana)S2 (Magister)S3 (Doktor)
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

4. menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

6. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

7. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;

8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan

9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
 1. mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara, dan diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta makalah yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional;

2. mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya;

3. mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;

4. mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin;

5. mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;

6. mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;

7. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; dan

8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
1. mampu menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru, memberikan kontribusi pada pengembangan serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang keahliannya, dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;

2. mampu menyusun  penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin, termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimen pada bidang keilmuan, teknologi, seni dan inovasi yang dituangkan dalam bentuk disertasi, dan makalah yang telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi;

3. mampu memilih penelitian yang tepat guna, terkini, termaju, dan memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin, dalam rangka mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi, seni, atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal ;

4. mampu mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan interdisiplin, multidisiplin, atau transdisiplin, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok penelitian dan konstelasinya pada sasaran yang lebih luas;

5. mampu menyusun argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media massa atau langsung kepada masyarakat;

6. mampu menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan, pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada dibawah tanggung jawabnya;

7. mampu mengelola, termasuk menyimpan,mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada dibawah tanggung jawabnya;dan

8. mampu mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerjasama dengan komunitas peneliti diluar lembaga.

PERSAMAAN

  1. Persamaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah bahwa ketiganya sama-sama merupakan Karya Tulis Ilmiah sehingga penyusunannya harus memenuhi metode ilmiah dan nilai-nilai kemanusiaan, baik redaksi maupun substansi.
  2. Ditulis oleh seorang mahasiswa, bukan kelompok.
  3. Semuanya harus dipublikasikan baik secara off-line maupun online sesuai level yang telah ditentukan.

————————————————————————————————

PERBEDAAN

SKRIPSI S1

Standar minimal Tugas Akhir mahasiswa S1 atau Skripsi:

  1. Hanyalah berupa pembuktian bahwa mahasiswa mampu menyelesaikan sebuah masalah dengan mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajarinya selama kuliah S1. Melalui Skripsi yang dibuatnya mahasiswa menunjukkan bahwa ia mampu berfikir logis, kritis, dan sistematis memanfaatkan akumulasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajarinya selama kuliah S1 untuk mengidentifikasi opsi-opsi solusi sebuah masalah dan/atau peluang dan mengimplementasikannya atau mengkaji implikasi dari pengembangan/implementasi pengetahuan atau teknologi. Jadi kata kunci level Skripsi adalah Implementasi/Penerapan
  2. Secara eksplisit dikatakan bahwa standar minimal Skripsi S1 Bukan Riset, namun cukup Implementasi suatu ilmu/metode/teknik/teori/ketrampilan tertentu secara benar untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian dalam Laporan Skripsi di bagian “Perumusan Masalah” seharusnya berisi pernyataan Masalah apa yang akan diselesaikan melalui Tugas Akhir (Skripsi) tersebut (Bukan Pertanyaan Penelitian atau Research Question). Lalu apakah Tugas Akhir Mahasiswa S1 Tidak Boleh berupa Riset/Penelitian? KKNI hanyalah memberikan standar minimal sehingga apabila ada sebuah program studi mewajibkan standar skripsi mahasiswa S1 harus lebih sulit lagi yakni berupa riset/penelitian bahkan wajib melakukan publikasi internasional ya boleh-boleh saja, hanya saja layak difahami bahwa sistem tersebut melebihi standar KKNI level 6.
  3. Pendekatan Skripsi dapat berupa Mono Disiplin, yakni 1 disiplin ilmu saja, misal: Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Sakit” dapat saja dilakukan dengan hanya mengacu ke prinsip-prinsip disiplin ilmu Rekayasa Perangkat Lunak dengan informasi proses bisnis Rumah Sakit diperoleh hanya melalui proses wawancara (tidak ada kajian atau validasi dari teori atau referensi disiplin ilmu lain yakni Manajemen Kesehatan).
  4. Selain laporan Skripsi tertulis juga wajib secara online Skripsi dipublikasikan minimal di laman perguruan tinggi (untuk menghindari plagiarisme banyak perguruan tinggi hanya menampilkan Judul dan Abstract Skripsi saja di sistem online publikasi Skripsi mahasiswanya)

TESIS S2

Standar minimal Tesis S2 adalah:

  1. Berupa Riset/Penelitian sehingga mahasiswa S2 wajib menguasai dan menerapkan berbagai aspek dan ketrampilan Metode Penelitian yang berlaku di disiplin ilmunya.
  2. Mengembangkan pengetahuan/teknologi/seni menghasilkan Karya yang Inovatifdan Teruji.
    Terdapat 3 kata kunci di sini, yakni: “Mengembangkan” pengetahuan/teknologi/seni yang sudah ada sebelumnya sehingga menghasilkan luaran yang “Inovatif” yakni sesuatu yang baru hasil dari pengembangan yang sudah ada dan sudah melalui proses uji-coba atau validasi.  Dari pengertian ini maka Laporan Tesis harus mampu: 
    a. Menunjukkan pengetahuan (teori/teknologi) apa saja yang telah ada?yang umumnya dilakukan melalui review banyak penelitian/teori/teknologi sebelumnya hingga terkini.
    b. Dari review penelitian/teori/teknologi sebelumnya tersebut selanjutnya mahasiswa S2 dituntut mampu melakukan Systematic Mapping Study (SMS) sehingga dalam Tesis tersebut mahasiswa mampu:
    memposisikan penelitiannya dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin, artinya mahasiswa mampu menunjukkan posisi penelitiannya dalam diagram peta disiplin ilmu, obyek dan/atau aspek penelitian.
    – mampu mengidentifikasi Knowledge Gap (peluang-peluang aspek-aspek topik penelitian yang belum dikaji peneliti-peneliti sebelumnya) apa yang ingin diisi/dibuat/ditambahkan.
  3. Tesis menggunakan pendekatan Multidisplin atau Interdisiplin. Berdasarkan kajian akademik Senat ITB (2018) dan Permendikbud No. 154 Tahun 2014 bahwa Multidisiplin artinya penelitian dilakukan dengan melibatkan minimal 2 disiplin akademik untuk menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama. Dalam pendekatan multidisilin ini, analisis melibatkan (“mengadopsi“) perspektif teori/penelitian dari disiplin akademik lain namun masing-masing spesialis tetap berada di dalam disiplinnya. Sementara Interdisiplin artinya penelitian dilakukan dengan transfer (“mengadopsi dan mengadaptasi“) suatu disiplin akademik ke dalam disiplin akademik lainnya untuk menyelesaikan masalah tertentu sehingga mampu memunculkan metode baru atau disiplin akademik baru. 
  4. Selain dalam bentuk laporan Tesis tertulis dan diunggah secara online dalam laman perguruan tinggi (umumnya untuk akses publik dalam bentuk Judul dan Abstract saja), mahasiswa juga wajib publikasi makalah terkait Tesis minimal telah diterbitkan di jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau diterima di jurnal internasional (tidak harus jurnal internasional bereputasi)

    Dengan demikian level minimal kompleksitas Tesis adalah Mengembangkan Pengetahuan/Teknologi yang sudah ada sebelumnya dengan Metode Penelitian tertentu dan Pendekatan Multidisiplin atau Interdisiplin.

DISERTASI S3

Standar minimal Disertasi S3 adalah:

  1. Berupa Riset/Penelitian sehingga mahasiswa S3 wajib menguasai dan menerapkan berbagai aspek dan ketrampilan Metode Penelitian yang berlaku di disiplin ilmunya.
  2. Menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru (kreatif, original, dan teruji)
  3. Wajib dilakukan dengan pendekatan Interdisiplin dan Multidisiplin atau Transdisiplin. Berdasarkan kajian akademik Senat ITB (2018) dan Permendikbud No. 154 Tahun 2014 bahwa Transdisiplin artinya penelitian menerapkan pendekatan interdisiplin (baca difinisi di bagian  Tesis) sekaligus memadukannya dengan pengetahuan berbagai pemangku kepentingan lain di luar akademisi (seperti praktisi profesional, pemerintah, politisi, pengusaha, dll) agar hasil penelitian memiliki probabilitas lebih tinggi untuk diimplementasikan.
  4. Selain dalam bentuk laporan Disertasi tertulis dan diunggah secara online dalam laman perguruan tinggi (umumnya untuk akses publik dalam bentuk Judul dan Abstract saja), mahasiswa S3 juga wajib publikasi makalah terkait Disertasi minimal telah diterbitkan di Jurnal Internasional bereputasi.

    Dari poin no. 1 – 3 kriteria Disertasi di atas, maka sebuah Penelitian S3 baru akan mampu menemukan karya baru, manakala:
    a. Mahasiswa telah melakukan kajian komprehensif berbagai penelitian, teori, dan/atau teknologi sebelumnya hingga terkini yang berkaitan dengan Research Questions, bukan hanya dari satu domain disiplin akademik (monodisiplin), melainkan juga mengkaji pemahaman, posisi, kelebihan, maupun kekurangan penelitian/teori/teknologi dari disiplin-disiplin akademik lainnya (Multidisiplin) bahkan mengadaptasi/mentransfernya ke dalam satu disiplin akademik tertentu (Interdisiplin) dan mengembangkannya dengan pengetahuan pemangku-pemangku kepentingan lain di luar akademisi (Transdisiplin).
    b. Poin a ini dapat dilaksanakan umumnya bila Mahasiswa S3 telah melakukan Systematic Mapping Study (SMS) dan Systematic Literature Review (SLR) bukan hanya dari satu disiplin akademik melainkan dari berbagai disiplin akademik terkait.
    c. Dari aktivitas b Mahasiswa selain akan mampu mempresentasikan posisi penelitiannya di dalam peta penelitian multi disiplin juga mampu dituntut mampu mengembangkan peta jalan penelitiannya di masa mendatang.

    Dengan demikian level minimal kompleksitas Disertasi adalah perumusan  Pengetahuan/Teknologi BARU yang diperoleh dengan Metode Penelitian tertentu dengan Pendekatan Multidisiplin, Interdisiplin, & Transdisiplin.

Demikian semoga kajian ini dapat membantu kita memperoleh gambaran standar Skripsi (S1), Tesis (S2), dan Disertasi (S3) menurut peraturan perundangan di Indonesia.

Penulis:
Tony D. Susanto, Ph.D (ITIL, COBIT, TOGAF)
Kaprodi Pascasarjana Sistem Informasi ITS, Surabaya
Past President Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Posted by: tonyteaching | May 28, 2020

Jangan-Jangan Bukan “Case Study” tapi “Case Report”?

Akrab dengan judul-judul laporan skripsi/tesis atau penelitian seperti ini:
” nanananana (Studi Kasus: Indonesia)”
” nanananana (Studi Kasus: PT XYZ)”
” nanananana (Studi Kasus: Universitas X)”
Melanjutkan infografis Berbagai Metode Penelitian Sistem Informasi, banyak laporan penelitian/paper mencantumkan kata “Studi Kasus” dan menyampaikan mengimplementasikan Metode Penelitian STUDI KASUS alias CASE STUDY.
Pertanyaannya: Benarkah sebuah penelitian atau implementasi sebuah ilmu saat menggunakan satu/lebih obyek penelitian sebagai Sampel otomatis dapat disebut memakai Metode Penelitian CASE STUDY?
Benarkah Judul Laporan, Paper, atau Penelitiannya diberi title “Studi Kasus….”?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kita dapat musti memikirkan kembali & mendalami kembali pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa itu Metode Penelitian CASE STUDY?
2. Kapan kita direkomendasikan memakai Metode Penelitian CASE STUDY?
3. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “CASE” dalam metode Case Study?
4. Benarkah “CASE” = Obyek Sampel Penelitian?
5. Benarkah di awal penelitian kita sudah mendefinisikan CASE tertentu yang spesifik & unik sehingga layak diteliti dan to some degree akan fulfill the knowledge gap & problem solving?
6. Apakah kita memakai Single Case atau Multiple Case? dan apa alasannya?
7. Saat kita memilih Obyek atau Sampel Penelitian, benarkah Obyek/Sampel itu dipilih karena memang memenuhi semua KRITERIA Case yang ingin kita teliti, atau jangan-jangan karena bisanya dapat Obyek/Sampel itu lalu Case nya baru kita definisikan berdasarkan karakteristik Sampel yang kita dapatkan?
8. Benarkah dalam penelitian yang kita anggap sebagai CASE STUDY tersebut kita sudah melakukan Analisis secara Mendalam dengan Konteks spesifik tertentu?
9. Sudahkah kita mengimplementasikan Tahapan-Tahapan Metode Penelitian CASE STUDY yang benar, bukan sekedar karena ingin membatasi ruang lingkup penelitian karena sampelnya terbatas di 1 obyek tertentu saja?
10. Apa bedanya CASE STUDY vs. CASE REPORT?

Nah kalo sudah menjawab kesepuluh pertanyaan tersebut maka baru kita bisa memikirkan kembali “Penelitian saya ini atau Skripsi mahasiswa saya ini sebenarnya CASE STUDY atau CASE REPORT ya?” atau Penelitian dengan Metode lain (misal Design Science, Experimental Research, atau Action Research) tapi dilakukan di 1 lingkungan obyek tertentu? Jadi pas nggak di Judul laporan/papernya di kasih kata “STUDI KASUS: …..”?

Sambil belajar bareng, sambil jawab sendiri ya guys soalnya referensi di Youtube buanyaak :)) Semoga makin bikin mikir & nambah ilmu, karena sumber pengetahuan adalah Rasa Ingin Tahu 🙂

Posted by: tonyteaching | May 27, 2020

Positioning Disiplin Ilmu SISTEM INFORMASI

Seri Ilustrasi Sistem Informasi #2
POSITIONING DISIPLIN ILMU SISTEM INFORMASI
Buat rekan-rekan Dosen & Mahasiswa Prodi SISTEM INFORMASI berikut infografis Positioning Disiplin Ilmu SISTEM INFORMASI dalam lingkup ilmu-ilmu Computing menurut IS2010 dari ACM & AIS mudah2an memudahkan memahami, bila ada pertanyaan re-check di dokumen IS2010 & comment di FB atau IG saya ya, silahkan dishare 🤩🙏

Posted by: tonyteaching | May 26, 2020

Metode Penelitian Sistem Informasi

Seri Ilustrasi Sistem Informasi #1
Buat teman-teman Dosen dan Mahasiswa Prodi Sistem Informasi, iseng-iseng saya pengin mulai bikin Seri Ilustrasi Sistem Informasi buat ngrangkum & menjelasin analogi berbagai konsep & metode dalam disiplin ilmu Sistem Informasi.
Kali ini poster analogi tentang “Berbagai Metode Penelitian Sistem Informasi”
– Ada yg faham kah? coba jelasin analogi ini 🤩
-Metode-metode mana yang masuk Kelompok Metode Penelitian Qualitative vs. mana yg Quantitative?
– Mana Metode Penelitian yg sudah kamu mengerti?
Mana Metode Penelitian yang Pernah kamu pakai? dan
Mana Metode Penelitian Favorite kamu?
Ada tambahan Metode Penelitian lain yang sering dipakai peneliti Sistem Informasi?
Yuk silahkan komentar ya 😇🙏
boleh repost/share kalo suka 🙂

Posted by: tonyteaching | May 25, 2020

Governance vs. Management: Gimana bentuknya? (COBIT)

Governance ensures that:

  • Stakeholder needs, conditions and options are evaluated to determine balanced, agreed-on enterprise objectives. (‘Evaluation‘/E)
  • Direction is set through prioritization and decision making. (‘Direction/D‘)
  • Performance and compliance are monitored against agreed-on direction and objectives.”

Management plans, builds, runs, and monitors activities, in alignment with the direction set by the governance body, to achieve the enterprise objectives. (COBIT)

Sejak COBIT 5, Tata Kelola (Governance) dan Manajemen (Management) telah dibedakan baik secara struktur organisasi, aktivitas, maupun tujuan yang ingin dicapai.

Tata Kelola (Governance) dilaksanakan oleh struktur Dewan Direktur untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas Strategis, yakni “EDM (5 Proses)
Evaluate (E): mengevaluasi apakah Tujuan-Tujuan Organisasi telah sesuai dengan Kebutuhan Bisnis (termasuk keinginan Pemegang Saham)?
Direct (D): menjaga Manajemen untuk tetap berjalan menuju arah Tujuan Organisasi (Mengarahkan) dalam bentuk Prioritisasi dan Pengambilan Keputusan strategis, seperti prioritisasi budgeting, prioritasi proyek dalam jangka menengah dan panjang, Keputusan Merger, dll.
Monitor (M): memantau kinerja dan pencapaian indikator kinerja (KPI) Manajemen terhadap target KPI, sasaran, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen (Management) dilaksanakan oleh struktur Manajer ke bawah, termasuk Manajer, Supervisor, dan Staf operasional untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas Operasional, yakni:
Plan (APO: Align, Plan, & Organize = 14 Proses)
Build (BAI: Build, Acquire, & Implement = 11 Proses)
Run (DSS: Deliver, Service, & Support = 6 Proses)
Monitor (MEA: Monitor, Evaluate, & Assess = 4 Proses)

Total COBIT 2019 mendefinisikan 40 Tujuan (“Objectives”) Tata Kelola & Manajemen (Governance & Management Objectives) dimana setiap Objective terkait dengan 1 Proses dengan nama sama dan dengan beberapa Component Tata Kelola dan Manajemen IT yang lain.

Catatan:
“COBIT 2019 Core Model” mendefinisikan 40Governance & Management Objectives” (COBIT 5: 37 Proses) yang harus dicapai oleh 1 hingga 7 Governance System Components (salah satunya Proses, COBIT 5: 7 Enablers).

4 Objectives baru pada COBIT 2019 yang belum ada prosesnya pada COBIT 5 adalah sebagai berikut:
APO14- Managed Data.
BAI01- Managed Programs (di COBIT 5 Manage Programs digabung dengan Manage projects)
BAI11- Managed Projects (di COBIT 5 Manage Programs digabung dengan Manage projects)
MEA04- Managed Assurance

40 Objectives of Governance & Management
7 Components of Governance System
Posted by: tonyteaching | April 22, 2020

Command prompt as Admin

di bagian kotak Searching Window tulis “command.exe”
saat muncul applikasi Command Prompt Clik Kanan pilih “Run as Administrator”

Posted by: tonyteaching | June 11, 2017

e-Government

municipal government website home pages

municipal = city

municipality’s population

Local authority

 

Level of Government in Indonesia:

  1. Province
  2. Regency or City
  3. District
  4. Village

 

 

 

to examine

to investigate

to explore

to compare

Synonim

-deem-consider-regard

-cover-involve-encompass-embrace

 

 

Posted by: tonyteaching | September 21, 2013

Memaksimalkan eLEARNING ITS (Moodle)

Login ke eLearning System:

akses http://share.its.ac.id/

login dengan username: NIP dan password (lihat email kiriman mas Nano)

Masuk ke salah satu Mata Kuliah yang diAmpu:

scroll down, lihat di bagian “My Courses”,

klik mata kuliah yang diinginkan

MENG-EDIT TAMPILAN GAMBARAN UMUM MATA KULIAH:

pastikan tombol “Turn Editing On” untuk menampilkan semua features editing

lihat lambang Gerigi paling atas, saat mouse over ada tulisan “Edit Summary”, klik & edit: kasih Image mata kuliah, tujuan pembelajaran, komponen nilai, dll

UNTUK MANAJEMEN PERTEMUAN, SAYA MEMILIH MEMBAGI PER-TOPIK & PerTOPIK berisi lebih dari satu PERTEMUAN dengan menggunakan “LABEL”:

Pada Section 1 “Edit Summary”

Misal judulnya: “Topik 1: Motivation for Learning HCI/IMK & Konsep Dasar IMK”

kemudian di bagian bawah, diisi:

“Kompetensi:

Mahasiswa mampu menguasai konsep dasar IMK”

________________________________________________

Untuk setiap pertemuan kita buat dengan “Label” (‘Add an activity or resource’)

dan saya suka memasukkan Link YOUTUBE dalam text label

Posted by: tonyteaching | September 14, 2013

E-MAIL Words, Phrases, & Sentences

Title

  • Courtesy Notice
  • Event Partnership: …..

Calling name

  • Dear Tony,
  • Hi Tony,
  • Tony,
  • Hi all staff and students,

Salutation

Dear Mr ….
Dear Ms …..
Dear Sir
Dear Sirs
Dear Madam
Dear Sir or Madam
Gentlemen

 

Starting

Very formal
“Might I take a moment of your time…”
“Please may I introduce myself…”
“Many thanks again for your time.”
We are writing to inform you that … / to confirm …/ to request …/ to enquire about …
I would be interested in (obtaining/receiving) …
I received your address from … and would like to …
I am writing to tell you about …

More informal/friendly
“I’m just emailing to ask…” (to begin the email)
“I’m a friend of Bob’s…” (to begin the email)
I am contacting you for the following reason.
I recently read/heard about . . . and would like to know . . .
Having seen your advertisement in … , I would like to …

 

Introduction

  • Apologies for cross-postings. Please send it to interested
    colleagues and students. Thanks!
  • I am delighted to advise you that ……
  • Please be advised that effective from……the school has approved…
  • = I am also delighted to announce that ….
  • = I am also delighted tolet you know that ….
  • I would like to take the opportunity of thanking staff involved in the project, who I know have worked to very tight time schedules to deliver a quality space for Flinders.
  • Hope that all is well with you.
  • In response to your email, ….
  • Thank you for your e-mail. ….

if not doing something

  • If you did not manage to make the sessions, we would urge you to pick up a copy of the material from the School Office and (as discussed in the documentation and in the recording) either fill out Form A (if you are a first year student and you are happy for us to determine your Program of Study) or make an appointment to see your Director of Studies.

Away

  • I will be away all of next week and will contact you as soon as I get back.

 

 

SENDING an ATTACHMENT

My resume and a cover letter are attached.
I have attached my resume and a cover letter.

Ending
“Just let me know if you have any questions.” (to end the email)
“Drop me an email, or give me a ring, if you want any more information.” (to end the email)
Sincerely / Yours sincerely / Sincerely yours, (for all customers/clients)
Regards, (for those you already know and/or with whom you already have a working relationship.)

When you’ve answered someone’s question(s)
Very formal
“I trust the above resolves your queries. Should you have any further questions, please do not hesitate to contact me.”
• More informal/friendly
“I know that’s a lot to take in, so let me know if anything I’ve said doesn’t make sense.”
“Hope the above helps, but email again if you’re still having any difficulties.”

When you’re making a request
Very formal
“I would appreciate your help in this matter.”
I would be grateful if you could…
More informal/friendly
“Could you look into this?”
“Would you mind checking it out for me?”
“Thanks in advance.”
“Can you get back to me once you’ve had a chance to investigate?”
“I’d love to hear your advice on this one.”
Could you please send me . . .
Could you possibly tell us/let us have…
It would be helpful if you could send us …
I am interested in (obtaining/receiving…)
Please let me know what action you propose to take.

When you need a response (but not necessarily any action taking)
Very formal
“I await a response at your earliest convenience.”
More informal/friendly
“Can you drop me a quick word so I know you’ve received this?”
“Look forward to hearing from you.”

Giving good news
We are pleased to announce that …
I am delighted to inform you that …
You will be pleased to learn that …

Giving bad news
We regret to inform you that …
I’m afraid it would not be possible to …
Unfortunately we cannot/we are unable to …
After careful consideration we have decided (not) to …

When you’ve heard nothing back and want to chase up a reply
Very formal
“In reference to my email of June 20th …”
More informal/friendly
“Just wondered if you got my email (June 20th)?”
“When you get a moment, could you drop me a line about my last email?”

Complaining
I am writing to express my dissatisfaction with …
I am writing to complain about …
Please note that the goods we ordered on (date) have not yet arrived.
We regret to inform you that our order n°— is now considerably overdue.
I would like to query the transport charges which seem unusually high.

Apologizing
We are sorry for the delay in replying …
I regret any inconvenience caused
I would like to apologize for (the delay/the inconvenience) …
Once again, I apologise for any inconvenience.

Pass to others

  • I should be gratefuf if you would note and distribute this information to relevant staff within your
    area to ensure that information and communications systems and policies and procedures for
    which you are responsible are updated.

Links

  • Information about the course changes is available at the following website:
  • For more details, please visit

 

Looking forward to a Reply
Looking forward to hearing from you
I would appreciate a reply at your earliest convenience.
An early reply would be appreciated.

Referring to the future Cooperation
We look forward to a successful working relationship in the future
We would be (very) pleased to do business with your company.
I would be happy to have an opportunity to work with your firm.
I look forward to seeing you next week
I look forward to meeting you on the 15th

Ending

  • I am looking forward to hearing from you.
  • Looking forward to your reply.
  • Looking forward to seeing you.
  • Looking forward to meeting you.
  • If you have questions or need assistance please contact me at …..
  • For further information, please contact ……
  • As always, I take this opportunity to wish you well in your future studies/life/business.

 

Regards

  • Best regards,
  • Kind regards,
  • regards,
  • your sincerely,
  • yours,
  • cheers,
  • Best wishes,
  • Happy eating,
  • All the best,

Older Posts »

Categories